Seperti etnis lainnya, dalam Etnis
Suku-suku tersebut
adalah[1]:
Sedangkan kelarasan yang dimaksud adalah kelarasan koto piliang dan kelarasan bodi caniago, kelarasan disini semacam sistem kekuasaan, dan dalam perkembangannya kelarasan koto piliang cendrung kepada sistem aristokrat sedangkan kelarasan bodi caniago lebih kepada sistem konfederasi.
Dan jika melihat dari asal kata dari nama-nama suku induk tersebut, dapat dikatakan kata-kata tersebut berasal dari Bahasa Sansekerta, sebagai contoh koto berasal dari kata kotto yang berarti benteng atau kubu, piliang berasal dari dua kata phi dan hyang yang digabung berarti pilihan tuhan, bodi berasal dari kata bodhi yang berarti orang yang terbangun, dan caniago berasal dari dua kata chana dan ago yang berarti sesuatu yang berharga.
Demikian juga untuk suku-suku awal selain suku
induk, nama-nama suku tersebut tentu berasal dari bahasa sansekerta
dengan pengaruh agama Hindu dan Buddha yang berkembang disaat itu.
Sedangkan
perkembangan berikutnya nama-nama suku yang ada berubah
pengucapannya karena perkembangan bahasa minang itu sendiri dan
pengaruh dari agama Islam dan
pendatang- pendatang asing yang tinggal menetap bersama.
Suku-suku dalam Minangkabau pada awalnya kemungkinan ditentukan oleh raja Pagaruyung namun sejak berakhir kerajaan Pagaruyung tidak ada lagi muncul suku-suku baru di Minangkabau[1].
Sedangkan orang Minang di Negeri Sembilan, Malaysia, membentuk 13 suku baru yang berbeda dengan suku asalnya di Minangkabau.